Hi, I'm Back :D
bagi yang udah baca Part1 nya pasti penasaran kaaan dengan lanjutan cerita nya?
bagi yang udah baca Part1 nya pasti penasaran kaaan dengan lanjutan cerita nya?
Nah mari dilanjutin bacanya :D
4th
BRUK… Vine
melempar tasnya dan langsung berbaring diranjang. Mukanya menerawang langit – langit.
“Huh…kenapa sih semua orang – orang itu? Maen tuduh aja tanpa
bukti..hufffhh..”
“Vine..ayo
turun makan siang dulu” teriak
mama dari bawah
“Yah…Ma!!”
“KABAR
TERKINI, SEORANG GURU DI HIGH SCHOOL BERNAMA MRS. RATNA DITEMUKAN TEWAS
TERGANTUNG DI GUDANG OLAHRAGA. KEMATIAN YANG JANGGAL INI TERJADI SELASA, 13 JANUARI KEMARIN. TIDAK DITEMUKAN BARANG BUKTI YANG
MEMPERJELAS SIAPA PELAKU SEBENARNYA. YANG ADA HANYA TALI DAN BEBERAPA BEKAS
CAKARAN DI LEHER………..”
=====ooo=====
......................
“Vine, hebat ya. Berita
kematian Mrs.Ratna sampai disiarkan di TV” sapa Randy kepada Vine yang memecah lamunan Vine
“Sialan loo.. bikin Gw
kaget aja! Pagi pagi dah heboh!!” marah
Vine
“Yaaa... sorry deh. Lu sich
serius banget menghayalnya”
“Gw bukan menghayal...gw
lagi mikir ni tentang kasus itu. Janggal banget”
“Ya sama, gw juga
bingung... gimana kalau kita selidikin aja”
“Caranya?” tanya Vine
“Haii Vine, Haii
Randy...Pagii.lagi ngobrolin apa nih??” sapa Laurance dari balik pintu. Sepertinya dia baru datang.
“Wah kebetulan nih
Laurance. Kita lagi diskusiin soal kasus itu.Tapi ki....”
“Oyaa..tunggu dulu” Laurance memotong pembicaraan
“Janji kamu mana Vine.
Katanya bakal beliin aku buku itu!! “ tagih
Laurance
“Oh iya.. Tapi jangan
sekarang. Kita khan belum selese buat nyelidikin kasus ini.
“Yah..kapan donkk??”
“Yah..kalo masalahnya dah
terungkap.Keyy..”
“Lama dong”
“Mau cepet??? Makanya bantu
donk!!”
“Hemhhh..ya udah
deh..okelah kalo begituuuu..”
“HAHAHAHAHAH....” tawa Randy melihat Laurance mengangguk dengan muka
pasrah
“Dasar!!!”
“Lanjuuuuttt!!!” kata Vine
“Nah kita khan mau
nyelesein kasus ini. Tapi kita ga’ punya
petujuk apapun. Jadi ayo kita pergi ke kelas 3 buat nanya-nanya” jelas Vine
“Kapan???” tanya Laurance dan Randy serempak
TENG...TENG..TENG...
“Ya pada waktu istirahat...”
“HAHAHHA” tawa mereka bertiga
Meskipun peristiwa itu telah
terjadi dan menghebohkan sekolah, tapi proses belajar mengajar tetap berjalan
seperti biasa. Tentu saja.
=====ooo=====
TENGG...TENG..TENGG..
Bel tanda istirahat pertama. Vine, Randy, dan
Laurance pun bergegas ke Lantai 2 wilayah kelas 3. Gaya jalan mereka seperti
detektiv saja.
“Hmm...serius nih kita
bakal nanya nanya ke kelas 3?” tanya
Randy
“Mank kenapa?”
“Yaa..katanya sih anak
kelas 3 dikenal sangar, kejam, dan tegaan. Apalagi pada saat MOS”
“Ayoolah..itu kan Cuma
gosip!!!”
Mereka pun masuk ke ruangan
3.1. Tampak kelas itu lebih besar dari kelas yang lain, tapi sedikit
berantakan. Poster poster dan dinding tampak tak terawat baik. Setengah
penduduk nya sepertinya sedang ada di kantin dan perpustakaan atau sekedar
nongkrong di koridor sekolah.
Mereka pun menghampiri seorang
cewek, berperawakan sedang dan sedang membaca Novel. Sepertinya cewek itu ramah
dengan kacamata abu-abu nya.
“Permisi kak,” sapa Vine sopan
“Oh.ada apa??”
“Hmm..kakak khan udah 3
tahun disini. Jadi mungkin tau sedikit tentang ‘History’
sekolah ini. Kakak tau tidak kira-kira apa penyebab kematian beruntun di
sekolah ini?” tanya Vine penasaran
Sekejap mukanya jadi pucat dan
berkeringat dingin. Tekanan suaranya pun tiba tiba berubah.
“ Eh dek. Ada yang kalian
boleh tau, dan ada yang tak boleh kalian tau. Dan buat kasus ini lebih baik
nggak usah ikut campur. Ini semua nggak ada hubungannya dengan kalian.!!!” Tutur nya dengan sedikit kesal
“Ya sudah. Kami minta maaf
ka. Kalau begitu kami pamit dulu. Makasih. Permisi” pamit Vine
=====oo=====
“Huh,,napa sih senior itu.
Jutek amat. Kita nanya baek baek malah diomelin” kesal Randy
“Sabar..sabar Rand” tenang Laurance
“Hm....tapi aku agak curiga
dengan sikapnya. Tibatiba mukanya pucat dan nada bicara nya tinggi. Sepertinya
ada yang disembunyiin deh..”
analisa Vine dengan gaya seperti Sherlock
Lanjutnya, “Jangan jangan kasus ini ada hubungannya dengan anak kelas
3. Hm..SATU PETUNJUK DIDAPAT...Laurance CATAT!!!”
“Oke..Roger,,,!!!” seraya mengeluarkan notebook kecil dan pen dari sakunya.
“Trus kita kemana lagi” tanya Randy
“Hmmm...menurut gw, khan sepertinya
ada hubungannya dengan anak kelas 3. Berarti kita harus bertanya dengan orang
yang sudah lama juga disini. Kira-kira siapa ya???” pikir Vine
“Mr.Andrews aja. Dia khan
KepSek disini.” Usul Laurance
“Ya, ga bisa lah... Mr.Andrews khan Kepsek baru
atuh..pengganti Mr.Rohmat.”
“Lha..emangnya kenapa
Mr.Rohmat diturunin?”
“Katanya sih gara-gara ada
anak baru yang meninggal waktu MOS gitu, dan dia disuruh tanggung jawab.”Jelas Laurence
“EUREKA..!!! Sepertinya aku
dah bisa membaca kasus ini. Dan sekarang kita ke rumah Mr.Rohmat aja, tau
alamatnya khan..”
“Gampang...tanya Bu Kantin
aja. Sepertinya dia juga udah lama disini.”
“Trus, kapan kita pergi?”
“Sekarang!!!”
TENG...TENG...TENG..
“Maksudku pulang sekolah..”
“Hahahaha...”
=====ooo=====
“Bu.. tau nggak rumah
Mr.Rohmat itu dimana?”tanya Vine
kepada wanita paruh baya itu.
Penampilannya sederhana. Sepertinya dia berkecukupan karena kerja di
kantin ini.
“Oh..Mr.Rohmat yang mantan
Kepala Sekolah? Beliau kalau tidak salah tinggal di...tunggu ya nak, saya
catatkan alamatnya”
seraya mengambil secarik kertas
dan menuliskan alamatnya
“Sepertinya ibu sangat
menghormati Mr.Rohmat, ya...?”
“Ya, nak...saya sangat
menghormati beliau. Beliau itu orangnya bijaksana, disiplin, dan adil kepada
murid-muridnya, guru, dan termasuk saya sangat menyayangkan kenapa dia
dipecat sebagai Kepala Sekolah gara-gara tuduhan itu. Saya tidak percaya dia
ada sangkut pautnya dengan kematian anak itu! ”Jelas Bu Dyah
“Kematian ‘anak’ itu?
Ibu bisa jelasin nggak, sebenarnya apa yang terjadi dengan ‘anak’ itu!”
“Ya saya juga kurang tahu,
nak . yang saya tahu cuma anak itu meninggal secara tidak wajar.”
“Ya...klo gitu, makasih yah
bu..maaf mengganggu, permisi...”
---to be continued---
follow back ya :)
ReplyDeletedone thanks ya ☺
Deletemana lanjutannya? *nda sabar*
Deletesabar cin :D tungguyahh :D
Deletesiip ;)
ReplyDelete